Wahid Hasyim University | Digital Repository

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI DOKSORUBISIN

Azmi Latifah, Azmi Latifah (2017) EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI DOKSORUBISIN. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (700kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (262kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (510kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (105kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (216kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Doksorubisin (DOX) merupakan agen antikanker dengan efek samping hepatotoksik melalui pembentukan radikal bebas. Agen hepatoprotektif digunakan untuk meminimalkan efek tersebut. Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun bayam merah (EEDBM) pada tikus yang diinduksi DOX. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized post test only control group design. Tikus galur wistar sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok secara random. Kelompok I sebagai kontrol normal diberi NaCl 0,9%, kelompok II sebagai kontrol hepatotoksik diberi DOX 5mg/KgBB, kelompok III, IV dan V merupakan kelompok perlakuan EEDBM dengan dosis berturut-turut 250, 500 dan 1000 mg/KgBB dan DOX dosis 5mg/KgBB. Pemberian DOX dilakukan pada hari ke-1, ke-5, ke-9 dan ke-13 secara i.p dan EEDBM setiap hari selama 14 hari secara p.o. Pada hari ke-15 hewan uji diambil darahnya untuk pengukuran SGOT dan SGPT. Nilai SGOT dan SGPT dianalisis dengan uji Anova, dilanjutkan uji Tukey pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis bertingkat EEDBM mampu menghambat efek hepatotoksik DOX yang ditunjukkan dari penurunan kadar SGOT dan SGPT. Sementara itu EEDBM dosis 1000 mg/KgBB memiliki efek hepatoprotektif optimal dalam menghambat efek hepatotoksik DOX.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Program Studi Farmasi
Depositing User: eprints perpustakaan unwahas
Date Deposited: 19 Dec 2017 02:42
Last Modified: 19 Dec 2017 02:42
URI: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/870

Actions (login required)

View Item View Item