Wahid Hasyim University | Digital Repository

OPTIMALISASI PENANGANAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DI WILAYAH HUKUM POLRESTABES SEMARANG

S U S I L O, S U S I L O (2017) OPTIMALISASI PENANGANAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN DI WILAYAH HUKUM POLRESTABES SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.

[img]
Preview
Text
COVER PDF.pdf

Download (718kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1 Pdf.pdf

Download (209kB) | Preview
[img] Text
BAB II pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
BAB III pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (110kB)
[img] Text
BAB IV pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (326kB)
[img]
Preview
Text
BAB V pdf.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA pdf.pdf

Download (103kB) | Preview

Abstract

Tindak pidana perkosaan bisa mengakibatkan seseorang yang menjadi korban menjadi trauman, untuk itu perlu adanya perlindungan terhadap korban tindak pidana perkosaan. Dalam Pasal 285 KUHP yang menyatakan: “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar pernikahan, diancam karena melakukan perkosaan, dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun”. Dalam penlitian ini perumusan masalahnya adalah bagaimana perlindungan hukum diberikan terhadap korban tindak pidana perkosaan? Dan bagaimana dampka-dampak yang di alami korban akibat adanya tindak pidana perkosaan?. Hasil penelitian yang diperoleh adalah perlindungan hukum terhadap tindak pidana perkosaan diatur dalam Kitab Indang-Undang Hukum Pidana (KUHP); Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP); Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women-CEDAW; Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa No.40/A/Res/34 Tahun 1985; Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi manusia; Undang- Undang RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi Dan Korban; Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Pengahapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Dampak-dampak yang terjadi akibat tindak pidana perkosaan adalah terjadinya dampak pshikis/mental bisa mengakibatkan si korban sangat takut sendirian, takut pada orang lain, nervous, ragu-ragu (kadang paranoia), sering terkejut, sangat khawatir, sangat hati-hati dengan orang asing, sulit mempercayai seseorang, tidak percaya lagi pada pria, takut dengan pria, takut akan sex, merasa bahwa orang lain tidak menyukainya, dingin (secara emosional), sulit berhadapan dengan publik dan temantemannya, membenci apa saja, menarik diri/mengisolasi diri, mimpi-mimpi buruk, dan lain-lain.; dampak fisik mengakibatkan si korban mengalami penurunan kesehatan antara lain: sakit asma, menderita migrain, sulit tidur, sakit ketika berhubungan seksual, luka pada bibir (lesion on lip caused byscratch), luka pada alat kelamin, kesulitan buang air besar, luka pada dagu, infeksi pada alat kelamin, kemungkinan tidak dapat melahirkan anak, penyakit kelamin, inveksi pada panggul, dan lain-lain; dampak kehidupan seharai-hari mengakibatkan si korban dalam menjalani kehidupan sehari-hari bisa ditinggalkan teman dekat, merasa dikhianati, hubungan dengan suami memburuk, tidak menyukai sex, sulit jatuh cinta, sulit membina hubungan dengan pria, takut bicara dengan pria, menbghindari setiap pria, dan lain-lain. Key Words : Tindakan, kekerasan, ancaman, wanita

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Hukum
Depositing User: eprints perpustakaan unwahas
Date Deposited: 15 Jun 2017 04:05
Last Modified: 15 Jun 2017 04:05
URI: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/814

Actions (login required)

View Item View Item