Ratna Murti Ariyani, Ratna (2016) ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI HEPARIN DAN FONDAPARINUX PADA PENDERITA INFARK MIOKARD TANPA ELEVASI SEGMEN ST DI RSUD ADHYATMA MPH SEMARANG TAHUN 2013. Skripsi thesis, Univeritas Wahid Hasyim Semarang.
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (513kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) |
Abstract
Suatu penelitian membuktikan bahwa fondaparinux lebih cost - effective dibanding heparin dalam menangani sindrom koroner akut (SKA). Pasien SKA non ST-elevation myocardial infarction (NSTEMI) di RSUD Dr Adhyatma MPH Semarang banyak yang menggunakan kedua antikoagulan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan biaya terapi, efektivitas, efektivitas biaya, dan aspek keamanan heparin dan fondaparinux pada pasien SKA NSTEMI di RSUD Dr Adhyatma MPH Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif analitik dengan penelusuran data secara retrospektif. Data penelitian diperoleh melalui penelusuran rekam medik pasien SKA NSTEMI yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Biaya terapi adalah biaya medik langsung. Parameter efektivitas adalah rata-rata lama rawat inap, sedangkan aspek keamanan meliputi rata-rata biaya penanganan ESO dan angka kejadian pendarahan. Adanya perbedaan biaya terapi dan lama rawat inap antara pasien yang menggunakan heparin dan fondaparinux diketahui melalui independent sample test. Hasil analisis efektivitas biaya heparin dan fondaparin dinyatakan sebagai average cost effectiveness ratio (ACER). Perbedaan keamanan kedua antikoagulan berdasarkan besarnya biaya penanganan efek samping obat berupa pendarahan diketahui melalui uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan biaya terapi pasien yang diberi heparin dan fondaparinux berturut-turut Rp. 5.793.088,75 dan Rp. 5.799.219,84. Tidak ada perbedaan biaya terapi pada kedua kelompok tersebut (p>0,05). Efektivitas berupa rata-rata lama rawat inap pasien yang diberi fondaparinux 9,00 hari, lebih pendek secara bermakna dibandingkan heparin 12,05 hari (p<0,05). Angka kejadian pendarahan fondaparinux (16%) lebih tinggi dibandingkan heparin (15%). ACER heparin sebesar Rp. 480.754,25/hari, sedangkan fondaparinux Rp. 644.357,76/hari. Tidak ada perbedaan rata-rata biaya penanganan ESO berupa pendarahan akibat pemakaian heparin (Rp. 39.410,67) dan fondaparinux (Rp. 57.720,00) (p>0,05). Kata kunci:sindrom koroner akut, non ST-elevation myocardial infarction, analisis efektivitas biaya, heparin, fondaparinux
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Program Studi Farmasi |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 01 Oct 2016 03:50 |
Last Modified: | 01 Oct 2016 03:50 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/402 |
Actions (login required)
View Item |