STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK EKSTRAK TEMU GIRING (Curcuma heyneana) DENGAN VARIASI DUA TEMPAT TUMBUH

Annisa’, Rahmahwati (2020) STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK EKSTRAK TEMU GIRING (Curcuma heyneana) DENGAN VARIASI DUA TEMPAT TUMBUH. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim.

Text 145010153 Annisa Rahmawati.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Temu giring (curcuma heyneana) berkhasiat sebagai obat cacing, sakit perut, dan pelangsing. Senyawa aktif dalam tumbuhan obat dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan iklim, sehingga diperlukan standarisasi. Tujuan penelitian ini untuk menetapkan standar non spesifik dari ekstrak etanol rimpang temu giring pada dua tempat tumbuh yang berbeda yaitu Malang dan Semarang. Ekstrak diperoleh dengan metode ultrasonik dengan pelarut etanol 96%. Parameter non spesifik meliputi kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, susut pengeringan, bobot jenis dan cemaran logam berat Cd, Hg dan Pb. Data dianalisis dengan t-test independent dan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan acuan yang ada. Hasil parameter standar non spesifik Malang memiliki susut pengeringan 14,39093%, kadar air 11,65145%, kadar abu 1,11016%, kadar abu tidak larut asam 0,22463%, bobot jenis 1,00386% dan cemaran logam berat Cd < 0,005 mg/kg, Hg 0,015 mg/kg, Pb 0,110 mg/kg. Semarang memiliki susut pengeringan 11,73346%, kadar air 11,01318%, kadar abu 5,92358%, kadar abu tidak larut asam 0,17402%, bobot jenis 0,99751% cemaran logam berat Cd <0,005 mg/kg, Hg <0,015 mg/kg, Pb 0,249 mg/kg. Berdasarkan hasil Malang memenuhi standar parameter cemaran logam berat dan Semarang memenuhi standar parameter kadar abu tidak larut asam dan cemaran logam berat. Kata kunci : Dua Tempat Tumbuh, Standarisasi non spesifik, Temu giring.

Actions (login required)

View Item