Wahid Hasyim University | Digital Repository

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera), MADU, DAN KOMBINASI KEDUANYA TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR Pada Kulit Tikus Putih Jantan Galur Wistar

IIS ARISTIYA, R SAPUTRI (2020) PERBANDINGAN EFEKTIFITAS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera), MADU, DAN KOMBINASI KEDUANYA TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR Pada Kulit Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim.

[img] Text
169010040 Iis Aristya.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang : Luka merupakan kasus cedera yang sering dialami oleh setiap manusia. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa terdapat 265.000 kematian yang terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia akibat luka bakar. Di Indonesia, prevalensi luka bakar pada tahun 2013 adalah sebesar 0,7 %. Luka bakar masih menjadi masalah karena angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, terutama pada luka bakar derajat II dan III yang lebih dari 40%, dengan angka kematian 37,38%. Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar adalah lidah buaya (Aloe vera) dan madu, karena berbagai kandungannya yang bermanfaat sebagai antiinflamasi, antiosidan, analgesik, maupun antibakteri yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel lidah buaya, madu, dan kombinasi keduanya terhadap penyembuhan luka bakar derajat dua pada kulit tikus putih jantan Galur wistar. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design, sampel penelitian berjumlah 25 ekor tikus jantan Galur wistar, yang terbagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Waktu perlakuan selama 14 hari, selanjutnya dilakukan pengamatan kemudian terminasi. Hasil : Penelitian ini didapatkan hasil waktu penyembuhan luka kelompok perlakuan lidah buaya sebesar 7,00 ± 0,71, kelompok perlakuan madu sebesar 7,60 ± 0,55, kelompok perlakuan kombinasi sebesar 5,20 ± 0,45, kelompok kontrol positif yaitu gentamisin sebesar 9,80 ± 0,45, dan kelompok kontrol negatif yaitu vaselin sebesar 14,40 ± 0,55. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukan perbedaan secara signifikan (P = 0,001), kemudian uji Post Hoc menunjukan ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan lidah buaya dan madu (P = 0,007) serta kombinasi (P = 0,006) dan perbedaan bermakna pada kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan madu dan lidah buaya (P = 0,006) serta kombinasi (P = 0,005). Simpulan : Pemberian kombinasi gel lidah buaya dan madu pada luka bakar dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Kata kunci: Gel lidah buaya (Aloe vera), madu, luka bakar

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran
Depositing User: eprints perpustakaan unwahas
Date Deposited: 27 Jan 2021 05:39
Last Modified: 27 Jan 2021 05:39
URI: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/2411

Actions (login required)

View Item View Item