ARIS, HABIBULLOH (2018) SANTRI TAREKAT PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI BERBASIS TAREKAT DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KERANGKULON WONOSALAM DEMAK. Masters thesis, Universitas Wahid Hasyim.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (424kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (331kB) | Preview |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (608kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (388kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (451kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tesis ini berjudul Santri Tarekat : Penguatan Pendidikan Karakter Santri Berbasisi Tarekat di Pondok Pesantren Darussalam Kerangkulon Wonosalam Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Tehnik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah praktek-praktek Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah yang dilakukan oleh Pesantren Darussalam, Bagaimanakah Latar Belakang Seseorang memasuki Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah yang dilakukan oleh Pesantren Darussalam dan Bagaimanakah implimentasi Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah terhadap penguatan pendidikan karakter santri di Pesantren Darussalam. Hasil penelitian menunjukkan, Praktik ajaran tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah yang ada pada pesantren Darussalam telah berjalan sejak lama dan berkelanjutan. Jamiyah tarekat tersebut dipimpin oleh seorang guru mursyid yang telah mengambil sanad dari Simbah Kiai Muslih Mranggen yang kesangarannya sampai pada Rasulullah Saw. Dalam menjalankan ajaran tarekat, para murid rutin membaca wirid setiap hari setelah shalat lima waktu dan setiap jumah siang, mereka berkumpul di pesantren Darussalam untuk mendapatkan siraman rohani dan bimbingan kebathinan melalui acara Tawajuhan. Alasan dari salik sebutan untuk santri tarekat dalam memantapkan diri untuk masuk ajaran tarekat sangatlah banyak. Namun secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga. Pertama karena ingin memperbaiki perekonomian keluarga dengan meminta doa kepada para guru, kedua karena adanya kegelisahan dalam hati seorang salik yang diberikan oleh ajaran terdahulu dan dia ingin menemukan jawabannya melalui tarekat, sedang yang ketiga adalah ingin menghilangkan rasa bimbing dan mendapatkan ketenangan hati dan kematangan jiwa dalam menghadapi kehidupan. Pengaruh ajaran tarekat ternyata mampu membentuk dan menguatkan karakter seorang salik menjadi lebih baik, santun dan berwibawa. Jika seorang santri mau mengamalkan ajaran tarekat dengan ikhlas, jujur dan istiqomah, maka yang keluar dari dalam dirinya adalah akhlaqul karimah. Akan keluar dari dalam dirinya perilaku yang baik, santun dan berwibawa. Pola pikir dan sudut pandangnya dalam menghadapi semua nikmat dan cobaan pun akan berubah. Dia akan menjadikan nikmat dan cobaan dari Allah Swt sebagai sarana dalam mengimplementasikan semua ilmu yang dia dapat dari ajaran tarekat. Dan akhirnya sekali lagi yang keluar dari dalam dirinya hanya akhlaqul karimah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Pascasarjana > Pendidikan Agama Islam (S2) |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 23 Aug 2018 03:10 |
Last Modified: | 23 Aug 2018 03:10 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/1288 |
Actions (login required)
View Item |