Joko, Siswanto (2018) KONSEP PENDIDIKAN GENDER DALAM Q.S. AN-NISÂ‟ AYAT 34 DAN KONTEKSTUALISASINYA DI ERA MODERN (Studi Komparasi Penafsiran Q.S. An-Nisâ‟ Ayat 34 dalam Tafsir al-Misbâh dan Tafsir Al-Azhar). Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.
|
Text
File 1 COVER.pdf Download (903kB) | Preview |
|
|
Text
File 2 BAB I.pdf Download (696kB) | Preview |
|
Text
File 3 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (783kB) |
||
Text
File 4 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (634kB) |
||
Text
File 5 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (808kB) |
||
|
Text
File 6 BAB V.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text
File 7 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (369kB) | Preview |
|
|
Text
File 8 LAMPIRAN.pdf Download (259kB) | Preview |
Abstract
Munculnya diskursus masalah gender disebabkan berbagai faktor di antaranya karena wanita kurang mendapat perlakuan yang adil, seperti masalah hak dan kewajiban, serta kepemimpinan rumah tangga. Sebagai fokus penelitian yaitu bagaimana konsep pendidikan gender secara umum? Bagaimana konsep pendidikan gender dalam Q.S. an-Nisâ‘ ayat 34 dalam Tafsir al-Misbâh? Bagaimana konsep pendidikan gender dalam Q.S. an-Nisâ‘ ayat 34 dalam Tafsir al-Azhar? Bagaimana persamaan dan perbedaan konsep pendidikan gender dalam Q.S. an-Nisâ‘ ayat 34 dalam Tafsir al-Misbâh dan Tafsir al-Azhar? Bagaimana konteksualisasinya konsep pendidikan gender dalam Al-Qur'an surat an-Nisa‘ ayat 34 di era modern? Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan pedagogi (pendidikan). Data primer adalah Tafsir al-Misbâh dan Tafsir al-Azhar, dan data sekunder adalah yaitu sejumlah literatur yang ada hubungannya dengan judul. Teknik pengumpulan data melalui riset kepustakaan (library research). Metode analisis data menggunakan metode content analysis (analisis isi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata ―pemimpin‖ dalam al-Qur‘an surat an-Nisa‘ ayat (34) adalah menyangkut tentang kepemimpinan di rumah tangga bukan secara umum. Dengan kata lain hanya menunjuk dalam rumah tangga bahwa suami adalah pemimpin, namun di luar itu, maka pria dan wanita memiliki posisi yang sama. Pesan Qur‘an surat an-Nisa‘ ayat (34), laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, akan tetapi di luar rumah tangga, jika ada seorang perempuan yang memiliki kelebihan dan kemampuan di atas laki-laki maka boleh saja menjadi pemimpin. Ayat yang menyatakan bahwa laki-laki (suami) adalah "pemimpin" bagi perempuan (istri) ini adalah bersifat kontekstual, dan bukan normatif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Program Studi Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 20 Aug 2018 04:25 |
Last Modified: | 20 Aug 2018 04:25 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/1239 |
Actions (login required)
View Item |