Nur Wulan Sari, Nur Wulan Sari (2017) PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (129kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (419kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (95kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (927kB) | Preview |
Abstract
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai potensi untuk kegiatan perekonomian. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar ketiga dalam PDRB Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini adalah menentukan sektor/subsektor basis, mengetahui perubahan posisi di masa depan dan menentukan faktor perubahan posisi sektor perekonomian dan subsektor pertanian di Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan data sekunder selama periode lima tahun (2010-2014). Metode analisis yang digunakan adalah Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Shift Share (SS). Berdasarkan analisis LQ diketahui bahwa sektor industri pengolahan; sektor listrik dan gas; sektor penyediaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor konstruksi; sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum; sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor real estate; sektor jasa perusahaan; sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial adalah sektor basis di Kabupaten Semarang. Pada subsektor pertanian terdapat subsektor pertanian dan peternakan yang menjadi subsektor basis. Berdasarkan nilai DLQ ada tujuh sektor perekonomian yang mengalami perubahan posisi di masa depan yaitu, sektor pertanian, kehutanan dan peternakan berubah dari sektor non basis menjadi sektor basis; sektor listrik dan gas; sektor penyediaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum; sektor real estate; sektor jasa perusahaan; dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial berubah dari sektor basis ke sektor non basis. Pada subsektor pertanian terdapat subsektor pertanian lainnya yang mengalami perubahan posisi dari subsektor non basis ke subsektor basis. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan posisi di sektor pertanian, kehutanan, dan peternakan; sektor penyediaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial adalah faktor lokasi. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan posisi di sektor listr ik dan gas; sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum; sektor real estate; sektor jasa perusahaan adalah faktor struktur ekonomi. Faktor perubahan posisi pada subsektor pertanian lainnya adalah faktor struktur ekonomi. Kata kunci: Sektor Pertanian, Location Quotient, Dynamic Location Quotient, Shift Share
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sospol > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 16 Jun 2017 03:47 |
Last Modified: | 16 Jun 2017 03:47 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/819 |
Actions (login required)
View Item |