Andoko, Andoko (2016) PERAN KEPOLISIAN DALAM PENANGANAN PERKELAHIAN PELAJAR DI KOTA SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim.
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB) |
Abstract
ANDOKO (127010622), dengan judul “PERAN KEPOLISIAN DALAM PENANGANAN PERKELAHIAN PELAJAR DI KOTA SEMARANG”. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Mahmutarom HR., SH.,MH selaku Pembimbing I dan. Dr. Suparmin, S.H., M.Hum selaku Pembimbing II. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu:Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Berdasakan uraian di atas, menjadikan permasalahan yaitu b agaimana perkelahian pelajar bisa terjadi, faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya perkelahian pelajar dan upaya-upaya yang dilakukan kepolisian dalam penanganan perkelahian pelajar di kota Semarang. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang, dengan memilih tempat penelitian di Polrestabes Semarang dan tempat-tempat terkait lainnya, bertujuan untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Data diperoleh melalui teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumen serta studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkelahian pelajar terjadi dipicu dari faktor internal dan faktor eksternal , faktor eksternal antara lain : perceraian orang tua, faktor ekonomi, supaya bisa diterima dalam kelompok tertentu, pengaruh teman sebaya yang negatif, bersenang-senang dengan teman-teman, dendam turun - temurun dari kakak kelas. Adapun upaya kepolisian dalam menangani perkelahian pelajar adalah : Upaya Pre-emtif yaitu dengan pendekatan kepada tokoh agama dan masyarakat . Upaya Preventif yaitu dengan melakukan patroli rutin dan pengamanan di tempat –tempat tertentu untuk meminimalisir kesempatan remaja berperilaku menyimpang. Upaya Represif yaitu melakukan penegakkan hukum dengan melaksanakan proses hukum yang berlaku dan sebelum menempuh ke jalur hukum memfasilitasi mediasi pihak terkait untuk di ambil jalan terbaik sehingga tidak ada pihak yang merasa di rugikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 22 Mar 2018 05:00 |
Last Modified: | 22 Mar 2018 05:00 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/507 |
Actions (login required)
View Item |