Sri, Bintani and Aminuddin, Sanwar (2021) TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM RUANG LINGKUP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (KAJIAN Q.S AL- BAQARAH: 256). Masters thesis, Universitas Wahid Hasyim.
|
Text
Sri Bintani_A1710006_Magister_PAI.pdf Download (23MB) | Preview |
Abstract
Pendidikan Islam dengan berbagai disiplin ilmu di dalamnya harus mampu melahirkan melahirkan individu yang ideal, yakni mewujudkan konsep khalifah sebagai manusia ideal dalam Islam rahmatan lil alamin yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam artian bahwa manusia ideal tersebut harus mampu melakukan transformasi dan sivilisasi kepada semua manusia di lingkungan tempat tinggalnya. Manusia ideal yang demikianlah yang mampu menghargai pluralitas dalam beragama. Dengan demikian pendidikan Islam harus menanamkan sikap inklusif, demokratis dan toleran pada semua warna kehidupan. Dalam Al Qur'an, perbedaan agama merupakan sunnatullah yang mutlak, sehingga Al Qur'an menekankan mengenai mekanisme terkait bagaimana umat Islam menghargai perbedaan tersebut, sebab yang utama di dalamnya adalah stabilitas dan harmoni bagi semua manusia. Secara fitrah, manusia adalah makhluk beragama. Percaya kepada sesuatu yang ghaib adalah nalurinya. Maka pondasi awal manusia dalam berkepribadian adalah agamanya. Interpretasi tentang ajaran agama pun mesti menjadi objek kajian. Jangan sampai karena ada perbedaan interpretasi malah memicu tindakan intoleransi yang lain. Islam, agama yang telah berkontribusi besar terhadap peradaban dunia telah lebih dahulu mewarisi wajah toleransi ke muka bumi. Adam sebagai ciptaan manusia pertama telah meletakan pondasi awal bagaimana menjadi manusia yang adil dan bijaksana. Dilanjutkan dengan nabi-nabi penerusnya, mereka menampilkan wajah Islam yang penuh dengan cinta dan damai. Sampai kepada nabi Muhammad SAW pun wajah cinta damai masih terus menggelora dan semakin identik dengan Islam. Bentuk sikap pendidikan toleransi dalam kehidupan sehari-hari yang terkandung dalam QS. Al-Baqarah ayat 256 adalah umat Islam dilarang melakukan pemaksaan terhadap orang yang tidak memeluk agama Islam untuk memeluk agama Islam. Karena hal tersbut bisa menjadikan pemikiran masyarakat terhadap umat Islam menjadi buruk. Bahkan bisa menimbulkan bahwa agama Islam adalah agama yang penuh dengan kekerasan dan pemaksaan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Pascasarjana > Pendidikan Agama Islam (S2) |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 27 Jan 2024 05:25 |
Last Modified: | 27 Jan 2024 05:25 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/4076 |
Actions (login required)
View Item |