Wahid Hasyim University | Digital Repository

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM TRADISI PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW DAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Masyhuri, Masyhuri and Nanang, Nurcholis (2021) NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM TRADISI PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW DAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM. Masters thesis, Universitas Wahid Hasyim.

[img]
Preview
Text
Masyhuri_18200011068_Pascasarjana_PAI_21.pdf

Download (17MB) | Preview

Abstract

Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad adalah suatu yang sudah terjadi turun temurun. Di negara kita Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah berlangsung lama. Mereka melakukannya dengan berbagai cara, ada yang merayakannya dengan membaca sirah Nabi Muhammad SAW selama dua belas hari. Ada yang meramaikannya dengan kegiatan positif lainnya. Misalnya dengan lomba-lomba, mengadakan pengajian dengan tema maulid Nabi Muhammad SAW. Orang yang mula-mula mengadakan peringatan Maulid adalah Nabi Muhammad SAW itu sendiri. Beliau setiap hari Senin melakukan puasa sunah dengan maksud untuk memperingati hari lahirnya. Tradisi perayaan maulid tidak berhenti pada Nabi Muhammad saja. Bahkan raja Mudhoffarbin Abu Sa'id al-Kukburi bin Zainuddin 'Ali bin Buktikin bin Muhammad al Turkamani berkuasa di kota Ibrik, disebelah timur Mosul, Irak sekitar tahun 136 Hijriyah. Juga Sholahuddin al-Ayyubi juga mengadakan perayaan maulid untuk membangkitkan rakyatnya untuk berjuang, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Pada zaman jahiliyyah orang yang bernama Abu Lahhab yang tidak lain adalah paman Nabi juga ikut senang dengan kelahiran Muhammad SAW, rasa senangnyal berdampak positif baginya. Ketika dia sudah meninggalAllah SWT setiap hari Senin meringankan siksanyaItu artinya walaupun peringatan maulid dilakukan oleh kafir Quraisypun mempunyai dampak positif baginya. Dalamtradisiperayaan mauled Nabi Muhammad saw adanilai-nilaipenting di dalamnya, misalnya adanya rasa mahabbahmengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW, mengakui keagungan nabi Muhammad SAW yang selalu berdampingan dengan nama Allah SAW, melestarikan tradisi yang positif, dapat mencontoh pada akhlak- akhlak rasulullah SAW dan lain-lain. Ketiganya itu bila dijabarkan menjadi tiga komponen, yaitu aqidah, ibadah, dan akhlak. Ketiganya itu bila diamalkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari dengan kontinyu (terus-menerus), maka akan membentuk seseorang menjadi muslim bertakwa. Karena menjadi muslim yang bertakwa itu merupakan dari tujuan pendidikan Islam. Perayaan tradisi mauled itumerupakan salah satu di antara cara-cara seseorang untuk melaksanakan dari tujuan pendidikan Islam, sekaligus sebagai salah satu bentuk pelaksanaan dari tujuan pendidikan nasional.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Pascasarjana > Pendidikan Agama Islam (S2)
Depositing User: eprints perpustakaan unwahas
Date Deposited: 27 Jan 2024 04:51
Last Modified: 27 Jan 2024 04:51
URI: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/4064

Actions (login required)

View Item View Item