INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA SEMARANG

‘ISHMAH ‘, ILYU SINA (2023) INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim.

Text 20200011151_PASCASARJANA.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Kata Kuci: Internalisasi Nilai-nilai Religius, Interaksi Sosial, Anak Berkebutuhan Khusus Permasalahan penelitian ini adalah penerapan nilai-nilai religius dalam meningkatkan interaksi sosial bagi anak berkebutuhan khusus, bentuk interaksi sosial dalam pembelajaran PAI bagi anak berkebutuhan khusus serta faktor yang memepengaruhi interaksi sosial bagi anak berkebutuhan khusus di SD Negeri Barusari 01 Semarang dan SD Negeri Wonosari 02 Semarang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Berdasarkan pendekatan penelitian tersebut, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa pengamatan terlibat, wawancara dan dokumentasi. Menggunakan teknik keabsahan data berupa kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data yaitu melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan (1). Internalisasi nilai-nilai religius dalam pembelajaran PAI bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Negeri Barusari 01 Semarang dan Sekolah Dasar Negeri Wonosari 02 Semarang yaitu melalui beberapa metode diantaranya, Metode keteladanan (dalam metode keteladanan ada beberapa nilai religius yang di ajarkan yaitu nilai Al-Qur’an, nilai Akidah, nilai Ibadah, dan nilai Akhlak), Metode Pembiasaan, Metode Pengawasan, Metode Memberikan nasihat, dan Metode pemberian sanksi yang mendidik. (2) Bentuk interaksi sosial anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Negeri Barusari 01 Semarang dan Sekolah Dasar Negeri Wonosari 02 Semarang yaitu anak berkebutuhan khusus tersebut mampu menunjukan proses asosiatif melalui bersosialisasi dengan teman satu kelasny a dengan ikut berkelompok pada mata pelajaran PAI. Anak berkebutuhan khusus tersebut juga mampu menunjukkan proses disosiatif melalui apa y ang tidak ia sukai seperti saat di ganggu teman- temanny a ia mampu untuk melawan karena ia merasa tidak ny aman dan tidak suka ketika menerima perlakuan itu. (3) Faktor-faktor yang mendukung interaksi sosial anak berkesulitan belajar berupa: Imitasi, dengan melihat seseorang di lingkungannya dan televisi, Sugesti eksternal dan sugesti internal, Identifikasi, berupa ketertarikan dan keinginan menjadi seperti orang tertentu, Simpati, intelektual berupa perasaan sedih atau senang menanggapi sebuah peristiwa dan simpati respon reflek berupa trauma terhadap suatu kejadian yang pernah dialami. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap interaksi sosial adalah pemberian sugesti langsung oleh orangtua, guru, dan teman.

Actions (login required)

View Item