Y U H R I, Y U H R I (2019) PERAN DAN KEDUDUKAN LURAH DALAM JUAL BELI TANAH YANG BELUM BERSERTIFIKAT DI KELURAHAN MANGKANG KULON KOTA SEMARANG. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (446kB) | Preview |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) |
||
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (441kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (438kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (55kB) | Preview |
Abstract
Lurah merupakan seorang yang menjadi tokoh utama dalam tata pemerintahan di tingkat Kelurahan dan merupakan seorang pemimpin formal yang berpengaruh dalam kehidupan kemasyarakatan. Lurah menjalankan hak, wewenang, dan kewajiban pimpinan pemerintahan di tingkat Kelurahan diantaranya menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri dan merupakan penyelenggara dan penanggung jawab utama di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan umum di tingkat Kelurahan, termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menumbuhkan serta mengembangkan jiwa gotong royong masyarakat sebagai sendi utama pelaksanaan pemerintahan di tingkat Kelurahan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-empiris. Pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisis berbagai peraturan perundangundangan terkait dengan peranan kepala desa dalam peralihan hak atas tanah. Sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk menganalisis hukum yang dilihat sebagai perilaku masyarakat yang berpola dalam kehidupan masyarakat yang selalu berinteraksi dan berhubungan dalam aspek kemasyarakatan. Hasil penelitian ini didapat bahwa peran dan kedudukan Lurah dalam jual beli tanah yang belum bersertifikat adalah : selaku saksi; mencatat peralihan hak atas tanah dengan cara jual beli tersebut dalam buku tanah desa; membuat surat keterangan waris dan membuat surat keterangan tanah bekas milik adat di wilayah kelurahannya. Hambatan dalam jual beli tanah yang belum bersertifikat dan cara mengatasinya : belum mempunyai biaya; ada anggapan biaya pendaftaran mahal; belum ada manfaatnya; tidak mendaftarkan haknya tetap kuat juga tidak ada sanksi; dan belum membagi warisan. Kata Kunci : Peran Lurah, Jual Beli Tanah, Belum Bersertifikat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum |
Depositing User: | eprints perpustakaan unwahas |
Date Deposited: | 03 Dec 2019 05:40 |
Last Modified: | 03 Dec 2019 05:40 |
URI: | http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/2004 |
Actions (login required)
View Item |