Wahid Hasyim University | Digital Repository

AKTIVITAS IMUNOMODULATOR KOMBINASI EKSTRAK KAYU MANIS DAN EKSTRAK SAMBILOTO TERHADAP PENINGKATAN ANTIBODI IgM PADA MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B

Kholifah, Kholifah (2018) AKTIVITAS IMUNOMODULATOR KOMBINASI EKSTRAK KAYU MANIS DAN EKSTRAK SAMBILOTO TERHADAP PENINGKATAN ANTIBODI IgM PADA MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI VAKSIN HEPATITIS B. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.

[img]
Preview
Text
COVER PDF.pdf

Download (376kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I PDF.pdf

Download (431kB) | Preview
[img] Text
BAB II PDF.pdf
Restricted to Registered users only

Download (389kB)
[img] Text
BAB III PDF.pdf
Restricted to Registered users only

Download (358kB)
[img]
Preview
Text
BAB IV PDF.pdf

Download (96kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA PDF.pdf

Download (343kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN PDF.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sambiloto dan Kayu Manis mengandung banyak komponen kimia yang dapat digunakan sebagai agen imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas kombinasi ekstrak Sambiloto dan Kayu Manis pada mencit Balb/C yang diinduksi vaksin hepatitis B. Tiga puluh dua ekor mencit Balb/C dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok tanpa vaksin diberi CMC-Na, kelompok kontrol normal, kelompok kontrol positif diberi levamisol, kelompok ekstrak sambiloto tunggal 150 mg/KgBB, kelompok ekstrak kayu manis tunggal 150 mg/KgBB, kelompok kombinasi ekstrak sambiloto dan kayu manis 1:1, kelompok kombinasi ekstrak sambiloto dan kayu manis 2:1, kelompok kombinasi ekstrak sambiloto dan kayu manis 1:2. Pengamatan peningkatan antibodi IgM dilakukan menggunakan ELISA tak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak Sambiloto dan Kayu Manis dapat meningkatkan antibodi IgM tertinggi yaitu pada pemberian dosis ES:EKM 1:1 (150 mg/KgBB :150 mg/KgBB), dengan analisis statistik kruskal wallis dan uji mann withney pada serum hari ke-14 menunjukan bahwa kelompok ES:EKM 2:1 signifikan terhadap kontrol normal, kontrol positif, ekstrak sambiloto tunggal, ekstrak kayu manis tunggal, kombinasi ES:EKM 1:1 dan kombinasi ES:EKM 1:2 (P<0,05), yang artinya ada perbedaan bermakna pada masing masing kelompok perlakuan. Sedangkan pada serum hari ke-28 dengan analisis statistik one way ANOVA memperoleh nilai signifikansi 0,398 (P>0,05), yang artinya tidak ada perbedaan bermakna pada masing masing kelompok perlakuan. Kata kunci : Sambiloto, Kayu Manis, Imunomodulator, IgM, ELISA tak langsung

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Program Studi Farmasi
Depositing User: eprints perpustakaan unwahas
Date Deposited: 23 Jan 2019 06:53
Last Modified: 23 Jan 2019 06:53
URI: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/1514

Actions (login required)

View Item View Item