Wahid Hasyim University | Digital Repository

KEBIJAKAN IMPOR BERAS INDONESIA DARI THAILAND PERIODE 2010-2012

RASIFA, LABUREE (2018) KEBIJAKAN IMPOR BERAS INDONESIA DARI THAILAND PERIODE 2010-2012. Skripsi thesis, Universitas Wahid Hasyim Semarang.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (625kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (314kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (574kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (343kB)
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (243kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini menganalisis “Kebijakan Impor Beras Indonesia – Thailand Periode 2010- 2012”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan mendasar dan kepentingan Indonesia dalam impor beras dari Thailand pada saat terjadinya swasembada beras di Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. Penel itian ini menemukan bahwa kebijakan itu diimplementasikan tidak hanya dalam rangka memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, melainkan juga karena ada unsur korupsi yang dilakukan oleh oknum pemerintah dalam menentukan kebijakan impor beras dari Thailand dida sari dua faktor, internal berupa menurunnya produksi beras nasional, meningkatnya konsumsi beras nasional yang tidak sebanding dengan peningkatan ladang, dan perubahan system perekonomian dari agrikultur ke manufaktur dan Ketahanan pangan saat ini Indonesia telah berubah menjadi pengimpor bahan pangan terbesar di dunia. Kondisi ini tentu saja sangat ironis karena, sebagai Negara agraris terbesar di Asia Tenggara dengan lahan yang luas dan subur, Indonesia tentunya tidak akan sulit memenuhi kebutuhan pangan bagi pendudukannya yang mencapai 254 juta orang, Dalam kenyataannya, selama beberapa tahun belakangan, Indonesia menghadapi kekurangan bahan pangan seperti beras, . Sementara eksternal berupa pemanasan global dan membaiknya sistem agrikultur Thailand. Sikap pemerintah yang cenderung berikap permisif dengan membiarkan Bulog untuk berhubungan langsung dengan pihak Thailand karena adanya asumsi pemerintah bahwa dengan sistem otonom yang diberikan akan mempermudah kinerja, sementara keberlangsungan impor saat te rjadi swasembada beras karena Indonesia sudah kadung menandatangani surat kesepakatan dengan Thailand yang tunduk pada ketantuan di pihak Thailand. Argumen ini dirumuskan melalui tahapan analisa, yaitu dengan melihat kondisi domestik Indonesia dari opini m asyarakat, pemerintah yang berlakuasa, serta dinamika hubungan bilateral dengan Thailand, hingga dinamika implementasi program impor sebagai bahan untuk dianalisis menggunakan kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam skripsi ini adalah Miroslav Nicnic mengenai Kepentingan nasional, Rosenau mengenai Kebijakan Luar Negeri, Kata kunci ; Impor beras, bolog , Kebijakan Luar Negeri, Kepentingan nasional, Indonesia , Thailand

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: Fakultas Ilmu Sospol > Program Studi Hubungan Internasional
Depositing User: eprints perpustakaan unwahas
Date Deposited: 14 Jan 2019 04:43
Last Modified: 14 Jan 2019 04:43
URI: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/1442

Actions (login required)

View Item View Item